Desa Wisata Giritengah Borobudur


Created At : 2015-03-03 05:37:31 Oleh : disparbud Desa Wisata Dibaca : 1839

Desa Wisata Giritengah berada diujung selatan Kecamatan Borobudur sekitar 5 km barat daya Candi Borobudur. Banyak potensi yang dimiliki desa wisata ini Pemandangan alam yang mempesona, Pegunungan Menoreh dengan sport sunrise nan eksotik.

 

 

Puncak Nganjir / Sukmojoyo di Dusun Onggosoro Desa Giritengah ini  memiliki keindahan pemandangan alam dengan jalur traking yang sangat menantang dan pemandangan pegunungan menoreh serta melihat matahari terbit dibalik Gunung Merapi. Tepat di puncaknya terdapat makam Kyai Sukmojoyo yang merupakan pengasuh dari pangeran Diponegoro. Keindahan di puncak akan terasa bila di kunjungi pada saat matahari terbit atau saat matahari terbenam. Untuk mencapai Puncak Nganjir dapat ditempuh dengan kendaraan umum berupa Angkutan Pedesaan sampai Terminal Desa Giritengah, perjalanan selanjutnya memakai Ojek Motor Wisata sampai Gunung Nganjir.

 

 

Daya Tarik Wisata lainnya yaitu Puncak Pos Mati yang berlokasi di Dusun Kalitengah. Merupakan Pelilasan Pangeran Diponegoro yang konon sebagai tempat sementara pasukan Diponegoro dan merupakan pos pengintaian pasukan Belanda, itulah sebabnya tempat ini disebut Pos Mati. Makam Kuda Pangeran Diponegoro dapat dijumpai di sini. Tempat ini ramai dikunjungi wisatawan terutama untuk melihat sunrise, Candi Borobudur tampak bagai miniatur dari bukit dengan ketinggian 600m DPL ini.

 

 

Selain Pos Mati dan Puncak Sukmojoyo, Desa Giritengah masih memiliki beberapa sunrise spot yang dari smua tempat tersebut pengunjung bisa melihat Candi Borobudur. Eden sunrise terletak di Belakang SDN Giritengah 2 tepatnya di Dusun. Kamal.

Puncak Limasan yang berada di Dusun Kamal adalah daya tarik lain dari Desa Giritengah. Keindahan paronama alam, suasana alam  yang indah saat matahari terbit dapat dinikmati disni. Disamping ada legenda dan mitos mengatakan apabila wisatawan datang tanpa pemandu dari masyarakat lokal mereka akan tersesat.

 

 

 

 

Daya tarik lainnya berupa Sendang Suroh, dimana dulunya Pangeran Diponegoro melakukan ritual dan doa sebelum menyusun strategi perang. Disini Beliau membangkitkan semangat para muridnya yang waktu itu hampir putus asa dalam perjuangan melawan penjajah Belanda. Berlokasi di dusun Gedangsambu (Dhuren yang merupakan Kampung Tua) di Desa Giritengah, yaitu berupa sendang (sumber mata air), dan hutan belantara, ada beberapa pohon  yang sudah berumur ratusan tahun. Setiap bulan mukharam banyak di kunjungi oleh para peziarah yang percaya bila berdoa di tempat ini akan cepat di kabulkan keinginananya. Dan setiap tahun di bulan mukharam pemerintah desa juga mengadakan event tahunan yaitu festival sendang suruh untuk mengenang perjuangan pangeran Diponegoro dan para sahabatnya. Membasuh muka di sendang ini di percaya akan menambah aura dan awet muda.

 

 

Terdapat pula Sendang Kali OHO yang berlokasi di Dusun Gedangsambu (Krinjing), merupakan sendang/belik  sebagai sumber mata air bagi penduduk setempat. Terdapat cerita rakyat tentang Sejarah Dusun Krijing yang sekarang menjadi bagian dari Dusun Gedang Sambu, dahulu sebelum ada penduduk tinggal di wilayah krinjing ada seorang Pengembara yang di kenal sebagai salah satu pengikut pangeran DipoNegoro yaitu Den Ayu Samirah.

Sanggar Pemeleng di Dusun Onggosoro yang terletak di tengah pemukiman penduduk yang dihuni sekitar 586 jiwa dengan 75% Pemeluk Pameleng (Kepercayaan  Kejawen). Setiap Malam Jumat Pahing Dilaksanakan Ritual Ritual Yang diikuti Oleh Pemeluk Kepercayaan, dan setiap tanggal 15 Suro diselenggarakan Ritual Besar dengan di ikuti dari luar daerah yang di lanjutkan dengan pementasan kesenian tradisional setempat.

 

 

 

 

Batu Meja, berlokasi di dusun Mijil. Menurut legenda batu tersebut berfungsi sebagai tempat persembahan, hingga kini masih dianggap keramat oleh masyarakat Desa Giritengah.

Desa Giritengah terkenal sebagai desa perajin topeng dan banbu. Wisatawan bisa berkunjung dan  melihat serta belajar bagaimana cara membuat kerajinan ini, Kerajinan Topeng di dusun Mijil di prakarsai oleh Mas Irfandi Abimanyu sedangkan kerajinan bambu di Dusun Gedangsambu dan    Onggosoro yang di prakarsai oleh Bpk Sutopo.                       

Para pemesan Topeng ini biasanya datang langsung ke Workshop Buto di Dusun Mijil Desa giritengah. Mereka dapat memilih model yang mereka inginkan atau membawa desain sendiri. Harga topeng ini berkisar antara Rp. 200.000,- hingga Rp 800.000,- tergantung model dan jenis serta kerumitannya. Dalam pengerjaanya Mas Irfandi Abimanyu di bantu oleh rekan- rekanya. Kerajinan topeng ini bukan hanya sekedar melayani pesanan lokal. Tapi saat ini sudah di pesan juga oleh wisatawan dari luar negri, diantaranya Prancis, Amerika, Spanyol, Meksiko dll.

 

 

Di Desa Wisata Giritengah Wisatawan dapat langsung merasakan Susu Kambing Etawa yang mereka perah sendiri serta memberi makan kambing – kambing. Selain itu budidaya lebah madu menjadi produk unggulan dari desa ini. Madu di percaya dan telah terbukti secara medis sangat bagus untuk ketahanan tubuh dan membantu menyembuhkan berbagai penyakit. Di Dusun Ngaglik dan Kamal yang merupakan pengahasil madu terbanyak, pengunjung dapat belajar bagaimana cara budidaya lebah penghasil madu ini, dan juga bisa ber atraksi bagaimana cara mengambil madu dari sarangnya. Desa ini juga sering menerima kunjungan study cara budidaya madu.

 

 

 

 

Puncak Suroloyo merupakan salah satu wilayah Giritengah yang menjadi daerah perbatasan antara Kabupaten Magelang dan Propinsi DIY. Terletak di Dusun Onggosoro Kawasan Desa Giritengah. Dari cerita / mitos Suroloyo adalah tempat bekumpulnya Para Dewa Dewa Pengayom dalam cerita pewayangan. Menurut legenda Puncak Suroloyo merupakan prasasti alam Sumpah Pangeran Diponegoro dalam perjuangannya melawan penjajah walau sampai mati. Suro berarti berani, loyo berarti mati. Pada tanggal 1 Muharam Sri Sultan Hamengku Buwono mengadakan ritual pemandian pusaka di Sendang Kawidodaren sehingga ribuan pengunjung dari malam hari sudah berkumpul untuk menyaksikan ritual tersebut sekaligus merayakan datangnya tahun baru Hijriah. Ketikai berada di Puncak Suroloyo seolah-olah berada di Negri Atas Awan.


Padepokan Seni Ngesti Giri merupakan tempat para seniman Giritengah belajar dan berkumpul untuk melestarikan seni tradisional dari Giritengah. Para wisatawan asing senang berkunjung kesini dan belajar memainkan instrumen musik jawa yang di pandu oleh empunya sanggar yaitu Bpk Istijab.

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara