Destinasi Wisata Instagramable di Kabupaten Magelang


Created At : 2018-10-10 00:00:00 Oleh : ANASTASIA TITISARI WIDYASTUTI Artikel Dibaca : 780

Pada era saat ini, perkembangan objek wisata sangat diperhatikan. Perkembangan objek wisata yang berbarengan perkembangan teknologi, memudahkan destinasi wisata diketahui oleh berbagai penikmat kepariwisataan. Oleh karenanya, berbagai daerah berinovasi menunjukkan potensi Sumber Daya Alam (SDA), untuk mewujudkan menjadi destinasi wisata.

Salah satu daerah yang berinovasi mewujudkan berbagai destinasi wisata adalah Kabupaten Magelang. Kabupaten Magelang merupakan daerah pegunungan yang menyajikan panorama alam yang menggairahkan. Suasana yang diselimuti pegunungan, persawahan, dan perkebunan memanjakan panca indra setiap insan. Sumber daya alam yang berpotensi seperti itu, dimanfaatkan oleh berbagai kalangan untuk menyajikan destinasi wisata alam. Selain wisata alam, tempat yang asri ini juga memamerkan kekreatifan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menyajikan berbagai destinasi wisata yang tidak kalah menarik. Berbagai destinasi wisata tersbut menjadikan Kabupaten Magelang, daerah yang sering dikunjungi.

Beberapa destinasi wisata instagramable di Kabupaten Magelang, untuk saat ini meliputi Bukit Sleker Asri, Rumah Kamera, dan Pasar Kebon Watugedhe.

Bukit Sleker Asri

 

Bukit Sleker terletak di dusun Grenjeng Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang. Letak bukit Sleker tidak jauh dari Alun-alun Magelang, kira-kira berjarak kurang lebih 8 km. Keberadaan Bukit Sleker yang berdekatan dengan gunung , bukit, dan area persawahan, membuat wilayah tersebut menjadi asri dan jauh dari polusi udara. Kenyamanan tempat tersebut dapat menjamin kemurnian alam yang dimilikinya.

Awalnya tempat ini hanyalah sebuah hutan pinus yang dimanfaatkan getahnya untuk diambil dan diolah menjadi barang jadi maupun barang setengah jadi. Hutan pinus Sleker merupakan salah satu hutan yang terletak pada tengah perdesaan,  kemudian oleh perhutani dan masyarakat sekitar Bukit Sleker dijadikan sebagai tempat wisata alam. Mereka juga menghimbau kepada wisatawan yang datang agar tidak melakukan hal-hal yang tidak sewajarnya. Pemanfaatan hutan pinus selain menjadi tempat pengambilan karet, juga bisa dijadikan sebagai objek wisata alam. Sehingga diharapkan masyarakat lebih dekat akan keberagaman alam sekitar yang patut untuk dilestarikan. Dibandrol dengan tiket masuk senilai Rp. 2.000,00 - 3.000,00 masyarakat bisa menikmati wisata alam yang telah disediakan. Tidak hanya wisata alam, pengunjung juga dapat menikmati berbagai wahana permainan yang disediakan, dengan hanya membayar Rp. 10.000,00-15.000,00 per orang. Tidak  kalah serunya dengan harga yang sudah tertera wisatawan bisa berfoto-foto dan mengabadikan moment-moment bersama keluarga, dengan kesejukan akan pohon-pohon yang tumbuh lebat, serta mampu menikmati penghirupan udara segar yang jauh dari polusi. Jam kunjung di area bukit Sleker ini mulai dari jam 07.00-17.00WIB,  jika jam kunjung melebihi jam 17.00WIB, para pengunjung diwajibkan meninggalkan tempat tersebut.

    

Wahan permainan yang terdapat pada bukit Sleker seperti becak gantung, rumah kurcaci, jembatan gantung, tempat melihat view, flying fox, payung gantung, hiasan ubur-ubur, papan bergambar kupu-kupu, gambar bulan, kera tiruan, kapal-kapal untuk berfoto, dll. Daya tarik utama dari bukit asri Sleker adalah hutan pinus yang seolah-olah menjadi sorotan awal bagi wisatawan, terutama pecinta photography yang tak sabar ingin mengabadikan keindahan alam ini. Ditambah lagi dengan adanya objek-objek yang tersedia menjadikan para pengunjung makin menyukainya. Tak hanya untuk dibuat foto-foto, ternyata bukit sleker ini kerap dijadikan sebagai tempat berkemah, outbond, dan berbagai macam kegiatan lainnya. Selain itu terdapat fasilitas pelengkapnya seperti kedai kecilan, kamar mandi, musola, dan tempat parkir yg memandai. Berbagai menu hidangan yang tersedia seperti kopi, teh, mie instan, gorengan, arem-arem, lumpia, sate, dll. Tergantung para pengunjung ingin membeli apa dan tinggal melihat kantongnya saja. Pengunjung juga jangan khawatir jika ingin menunaikan ibadahnya karena bukit Sleker telah menyediakan musola dan kamar mandi, itu pun tidak dipungut biaya alias gratis. Selain itu jika wisatawan mengunjungi bukit Sleker ini pasti akan dikenakan biaya parkir yang tidak terlalu mahal dengan dana Rp. 2.000,00 untuk kendaraan beroda dua dan Rp. 3.000,00 untuk kendaraan beroda empat.

Oleh sebabnya wisatawan pasti tidak akan menyesal setelah mengunjungi tempat ini dan mereka pasti akan mengunjungi kembali ketempat ini karena belum puas dengan berbagai objek-ojek lainnya yang dijamin keseruannya.


Rumah Kamera.


Rumah kamera terletak di Jalan Majaksingi Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Letak yang tak jauh dari Candi Borobudur, kurang lebih 10 menit tak sampai 1 kilometer dari candi. Ada baiknya jika ke sini menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan dengan kendaraan umum karena wisatawan lebih leluasa mengenali tempat tersebut, karena  mempunyai letak yang sangat strategis, yakni di pinggir jalan dan dekat dengan pusat candi Borobudur.

Awal bedirinya bangunan tersebut karena pemilik tempat yang bernama Pak Tanggol yang ingin membeli kamera untuk membantunya melukis. Ketika sudah terbeli Beliau berpikir bahwa benda ini perlu dirawat dan disayang, kemudian Beliau terpikir kapan rumahnya bisa berbentuk kamera. Akhirnya Beliau merancang ingin membuat rumah yang berbentuk kamera DSLR. Sehingga sampai saat ini masih menjadi sorotan yang sedang diincar oleh berbagai kalangan masyarakat.

 Bangunan unik dengan 4 lantai ini, terdiri dari lampu flash pada kamera DSLR sebagai pintu masuk, bagian mode dan LCD sebagai jendela. Selain itu, bangunan bertingkat berbentuk silinder untuk bisa melihat pemandangan alam yang ada diperdesaan dari atas menyerupai lensa kamera. Banyak wisatawan lokal, daerah, maupun manca negara yang berbondong memasuki area rumah kamera ini dengan ingin mendapatkan pemandangan sekeliling, yang meliputi candi, gunung, persawahan, dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan masyarakat lainnya. Tak hanya melihat pemandangan saja, kini rumah kamera juga dilengkapi lukisan-lukisan yang bisa digunakan untuk berfoto setelah dari tangga paling atas berenjak turun kebawah dan disitulah wisatawan bisa mengambil foto sepuasnya. Selain rumah kamera, wisatawan akan menemukan spot menarik. Salah satunya, bangunan yang terletak disamping rumah kamera sendiri yang disebut Selfie Paradise, sesuai dengan namanya tempat itu merupakan surga para pemburu swafoto. Tempat tersebut terdapat berbagai macam lukisan 3D beserta lampu-lampu sorot yang dipasang menambah keindahan dan kemegahan lukisan. Wisatawan bebas menikmati berbagai macam lukisan unik tersebut, membuat mereka betah mencari spot selfi yang mereka inginkan.


Dengan tiket masuk Rp. 10.000,00per orang untuk memasuki area rumah kamera dan tiket masuk Rp. 15.000,00per orang untuk memasuki tempat selfie paradise alias area 3D. Tak hanya spot foto, rumah kamera juga membuka tempat penjualan  makanan dan minuman sehingga wisatawan tak susah payah untuk membeli makanan atau pun minuman diluar area rumah kamera. Selain itu rumah kamera juga mempunyai fasilitas tolilet, tempat parkir, warung ice kream, cafe dll. Kemungkinan para wisatawan akan tertarik mengenai rumah kamera karena mempunyai bangunan yang serba unik.


Pasar Kebon Watugedhe

Pasar Kebon Watugedhe terletak di dusun Jetak desa Sidorejo Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang. Pasar ini diresmikan sejak 11 Februari 2018, oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Magelang. Pasar Kebon Watugedhe buka pada hari Minggu Pahing dan Minggu Legi dikarenakan Pahing dan Legi merupakan peninggalan Jawa yang berlangsung setiap 35 hari sekali (selapan). Dengan ketentuan kalender pasar, oleh sebabnya pasar ini buka pada Minggu Pahing dan Minggu Legi.

Awal berdirinya Pasar Kebon Watugedhe berkat ide pemuda karang taruna yang mengembangkan potensi alam yang dimiliki dari desa Sidorejo tersebut. Akhirnya dibangunlah pasar tradisional yang super instagramable, dengan menjual aneka makanan tradisional dengan suasana sejuk dibawah rindangnya pohon bambu. Tidak hanya digunakan untuk menjual berbagai makanan tradisional, pengunjung juga mampu menikmati spot foto yang tidak kalah menarik dari wisata lainnya. Spot foto yang terletak di kanan kiri jalan kecil kira-kira selebar 1,5 meter sebelum memasuki area Pasar Kebon Watugedhe. Para pengunjung selain menikmati spot foto juga dapat memandang keindahan alam persawahan dan berbagai gunung, seperti gunung Merbabu, gunung Sumbing, gunung Merapi. Spot foto yang dimiki seperti gazebo kecil (gubuk-gubuk bambu), anyaman bambu yang digantung ditengah jalan, spot foto berbentuk love, kapal-kapalan, sayap burung, gardu pandang, dll. Berbagai spot foto menarik sepanjang jalan ini membuat perjalanan menuju pasar tidak membosankan apalagi berjalan bersama dengan keluarga dan teman.


Setelah barjalan kurang lebih 900 meter, pengunjung akan memasuki area pasar dengan disuguh berbagai hiasan dan aksesoris yang bisa dijadikan tempat berfoto , akan tetapi jika ingin membeli makanan para penjual tidak mau menerima uang kartal yang dimiliki para pengunjung. Jadi para pengunjung harus menukar uang kartal tersebut kedalam benggol yang telah tersedia, satu benggol berkisar seharga Rp. 2.000,00. Benggol yang sudah dibeli tidak dapat ditukar kembali, jika benggol tidak habis hari itu, bisa disimpan dan digunakan kembali pada bukaan berikutnya.

Sesuai dengan konsep pasar tradisional instagamable, para pengunjung di pasar ini selain berfoto membawa handphone, banyak pengunjung yang menenteng kamera DSLR demi untuk mendapatkan gambar yang lebih bagus. Jangan sampai ketingggalan moment yang seru ini, dijamin para pengunjung kerasan di Pasar Kebon Watugedhe dengan perdesaan yang ramah lingkungan.


Demikianlah contoh artikel tentang Destinasi Wisata Instagramable di Kabupaten Magelang. Diharap dengan membaca artikel ini akan membuat kalian tertarik akan keindahan alam dan berbagai potensi Sumber Daya Alam (SDA)  yang dimiliki di wilayah Kabupaten Magelang. Terimakasih.

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara