Juara II: The Beauty of Borobudur from Punthuk Setumbu


Created At : 2017-08-24 04:17:42 Oleh : Disparpora Wisata Alam Dibaca : 557

When life is a journey so writting is the best way to remember a journey.

Dan salah satu perjalanan terhebatku ada di Magelang, tempat kelahiran yang memiliki julukan kota sejuta bunga ini menyimpan berbagai macam destinasi wisata yang mampu memanjakan para pengunjung, salah satunya adalah Borobudur.

Bangunan bersejarah peninggalan Dinasti Syailendra yang menjadi landmarknya Magelang itu selalu ramai dikunjungi wisatawan. Saya sendiri lebih dari sepuluh kali mengunjungi tempat itu selama 2017. Selain karena tuntutan dari tempat kerja Desa Bahasa Borobudur, saya juga suka mempelajari tentang candi Borobudur, sering saya mencari info lewat buku panduan wisata atau internet untuk kemudian saya ceritain ke peserta yang belajar di Desa Bahasa ketika schedule mereka mengunjungi tempat itu, dan saya tak pernah bosen menikmati mahakarya yang berdiri kokoh nan megah ditengah peradaban manusia ini.

Bukan hanya sekadar menikmati bangunannya yang tersusun rapi seperti punden berundak atau seperti bunga teratai kalau keseluruhannya dilihat dari atas, kita juga bisa melihat keindahan alam Magelang yang dikelilingi lima gunung dan bahkan bisa kita dapat saat menapak dikaki candi.

Ketika kita bicara tentang keindahan Borobudur, saya  pikir kita bisa mendapatkannya dari sudut lain seperti Punthuk Setumbu. Destinasi wisata alam yang memiliki tagline Borobudur Nirvana Sunrise ini menyuguhkan keindahan Magelang. Terletak didesa Karangrejo sekitar 4km dari candi Borobudur kearah barat. Bukit itu masuk dalam jajaran pegunungan Menoreh yang terbentang di sebelah selatan area Magelang, berbatasan langsung dengan Jogjakarta.

Untuk mencapai puncak bukit Punthuk Setumbu, kita harus trekking menyusuri jalan setapak dari tempat parkir. Waktu terbaik untuk kesana dipagi hari, waktu itu saya beserta rombongan sampai sana sekitar pukul 4.50 wib. Perjalanan memerlukan waktu sekitar 15-30 menit untuk sampai puncak ( tergantung kecepatan berjalan kita ). Tempat ini berada diketinggian 400 meter dpl. Jalan yang basah terkena embun pagi, cuaca dingin, serta udara subuh yang menyapa kulit akan menjadikan aktivitas ini cukup menyegarkan. Meskipun melelahkan namun semua akan terbayar lunas ketika kita sudah tiba di puncak bukit, pemandangan indah akan membuat mata takjub. Udara pagi yang sangat bersih akan mengisi paru-paru dan membuat tubuh segar kembali.

Kalo kita sampai disana sebelum pukul 5 pagi kita akan dimanjakan dengan pemandangan lautan lampu di kejauhan yang bisa kita saksikan. Seiring pagi tiba, lampu-lampu itu akan mati  dan berganti dengan pertunjukan kolosal alam semesta. Kita bisa lihat hamparan awan putih  yang menelusuri lembah lereng gunung Sumbing bahkan Merapi dan Merbabu, bergulung menyapu pepohonan hijau disekitar candi Borobudur yang terbentang didepan mata. Langit akan berubah warna dari gelap, kuning keemasan, pelan tapi pasti ketika matahari mencoba menyinari bumi ini, awan putih akan lenyap dan kita bisa menikmati semburat cahaya matahari terbit juga candi Borobudur yang seperti berada ditengah-tengah antara Punthuk Setumbu dan Merapi Merbabu dengan jelas, tidak kalah cantik karna kita bisa juga melihat asap sulvatara yang keluar dari kawah gunung merapi. Dan terakhir langit akan merubah warnanya menjadi biru cerah. Pergantian malam dan pagi yang luar biasa hebat bukan??

Ditempat ini terdapat tanah lapang yang luas serta gazebo dan bangku-bangku dari bambu yang bisa digunakan untuk menikmati sunrise. Oh iya disini juga banyak wisatawan asingnya, jadi kalau mau berkenalan sama bule-bule kece cuuss aja kesini

  

 

Cerita Oleh Nurul Faidah

Pemenang Juara II Lomba Cerita Wisata Magelang

2017

 

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara