Ketep Pass Magelang. Sebanyak 21 gunungan
hasil bumi dari 21 kecamatan di Kabupaten Magelang, diarak di Jalan Raya Ketep
- Boyolali, Sabtu (21/10/2017) kemarin. Kirab gunungan tersebut, untuk
memeriahkan Ketep Summit Festival 2017, yang dilaksanakan sejak Jumat hingga
Minggu malam (20-22/10/2017) tadi. Acara yang diresmikan langsung oleh Bupati
Magelang Sabtu (21/10/2017) kemarin itu, mendapatkan antusias dari ribuan warga
diwilayah ini.
Dalam
kirab tadi, juga dimeriahkan pentas kesenian dari seluruh kecamatan diwilayah
ini. "Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Namun kami juga berharap
dengan adanya festival ini dapat meningkatkan sektor pariwisata di Kabupaten
Magelang. Semoga saja nantinya dapat menyerap pengunjung dan wisatawan lokal
maupun manca negara, untuk berkunjung ditempat ini," kata Bupati Magelang,
Zaenal Arifin, dalam sambutannya.
Acara
semakin meriah saat warga sekitar memperebutkan gunungan hasil bumi yang diarak
didepan panggung utama.Tak ketinggalan, Bupati juga turut ikut meminta beberapa
hasil bumi, antara lain buah strawbery, pisang, sayur - sayuran, getuk, dan
centong
"Event ini sangat luar biasa, disamping memberikan suguhan kesenian yang
menarik, juga memberikan edukasi pada masyarakat dan pengunjung yang hadir.
Rencananya kita akan mengagendakan acara ini setiap tahunnya, untuk
meningkatkan kunjungan wisatawan di Kabupaten Magelang," imbuh Plt Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Drs Haryono Mpd.
Kepala
Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora), Iwan Sutiarso
menambahkan, pada festival yang baru pertama kali diadakan tersebut, juga
dimeriahkan juga berbagai stand pameran. Pameran ini terdiri dari
potensi-potensi desa wisata, kuliner, kerajinan tangan dan lain sebagainya.
“Spesial pada malam minggu tadi malam (kemarin), pengunjung mendapatkan bamboo
lantern (lentera bambu) yang dinyalakan secara bersamaan bersama bintang tamu
Uyau Moris, pemusik etnik dari kalimantan,” pungkasnya.
Banyak
wisatawan datang sejak sore hari untuk berfoto di spot foto bamboo lighting.
”Saya kira ini baru pertama kali di Indonesia jadi banyak wisatawan penasaran
dan merasa terkesima melihat tatanan bambu dengan cahaya-cahaya indah
dipancarkannya,”
Sumber Berita : (Bag) KR
Created At : 2017-10-23 00:00:00 Oleh : ANASTASIA TITISARI WIDYASTUTI Pers Rilis Dibaca : 435