Mengagumi Kokohnya Menara Jarum di Kragilan


Created At : 2018-10-04 00:00:00 Oleh : ANASTASIA TITISARI WIDYASTUTI Artikel Dibaca : 580

Bagi penikmat alam terutama pengguna media sosial yang sibuk mencari tempat yang instagrameble, sekarang tak perlu jauh-jauh hingga ke Australia untuk sekedar menikmati udara sejuk dan melihat banyakya pohon yang tinggi menjulang berdaun jarum ini. Karena pada kenyataannya di Kabupaten Magelang sekarang mempunyai tempat yang keindahannya sudah tersembunyi bertahun-tahun. Tempat yang sangat cocok untuk menikmati sejuknya udara dan merasakan hembusan angin nan sejuk ataupun hanya untuk mengabadikan momen di Hutan Pohon Pinus Kragilan.

Payung hijau raksasa ini adalah salah satu surga yang akhir-akhir ini ditemukan warga di Lereng Gunung Merbabu tepatnya di Desa Pogalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Pada mulanya hutan pinus ini hanyalah hutan biasa yang menghubungkan desa satu ke desa yang lain. Barulah pada tahun 2015 destinasi wisata ini dibuat, namun saat itu belum banyak warga yang tau. Sekarang akibat semakin majunya teknologi informasi dan komunikasi membuat destinasi wisata ini menjadi lebih dikenal oleh masyarakat dalam ataupun luar daerah Kabupaten Magelang. Tercatat bahwa dari mulai dibuka hingga saat ini pengunjung yang datang selalu mengalami kenaikan.


Destinasi wisata ini terkenal dengan keindahan alamnya yang masih sangat asri. Hanya dengan perpaduan tangan-tangan dan kreativitas warga sekitar mampu menyulap kawasan hijau ini menjadi lebih apik. Suasana yang masih sangat alami apalagi jika datang pada pagi hari dimana butiran-butiran embun yang jatuh dari ujung-ujung daun terkena kulit. Terlebih lagi kebersihan yang selalu dijaga oleh pengelola dan kesadaran dari para pengunjung membuat “Top Selfie” ini menjadi primadona bagi para penikmat keindahan. Tidak hanya mempunyai keindahan alam, Hutan Pinus Kragilan ini juga memiliki arena untuk memacu adrenalin para pengunjung yang datang. Adanya permainan flying fox misalnya, biayanya pun tidak mahal karena hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp.10,000 saja sudah bisa menikmati keindahan alam sambil meluncur dari atas dengan menggunakan fasilitas ini.

Daya tarik utama dari hutan pinus ini sesuai dengan namanya yaitu keindahan pohon-pohon pinus yang menjulang tinggi kearah langit. Adapun istilah lain dari tempat ini, Top Selfie, dimana pengunjung akan disuguhkan dengan berbagai spot-spot menarik untuk berselfie yang nantinya untuk dibagikan di sosial media masing-masing. Spot dihutan pinus ini misalnya meja kayu, ayunan gantung, negeri diatas awan, rumah pohon, sepeda diatas tali, dan masih banyak lagi.

 

 

Setiap spot mempunyai latar yang berbeda-beda sehingga siapapun yang melihat tidak akan merasa bosan. Mengambil contoh latar negeri diatas awan misalnya, pengunjung akan berpose diatas papan-papan kayu yang sudah dilapisi seperti kapas sehingga membuat seolah-olah kita berada diatas awan. Latar yang berada dibelakangnya pun sangat indah dengan berbagai pohon-pohon khas daerah lereng gunung. Pada tahun 2017 spot selfie yang ada di Kragilan ini tidak sebanyak sekarang. Sampai saat ini spot yang ada di kawasan Kragilan mencapai 35 spot.

Rata-rata harga yang dibandrol untuk masing-masing spot yaitu Rp.5.000, tentu harga yang sangat terjangkau. Namun tidak untuk spot selfie sepeda terbang, spot ini dihargai sedikit mahal diantara spot-spot yang lain yaitu sebesar Rp.25.000 namun sebanding dengan hasil foto yang nantinya kita dapatkan. Tak ada batasan waktu untuk berfoto diatas spot yang disuguhkan, namun terkadang untuk berfoto disana kita harus rela mengantre karena antusias wisatawan terhadap tempat ini cukup besar. Apalagi terdapat spot untuk berfoto yang ditawarkan secara cuma-cuma alias gratis. Spot yang tidak dipungut biaya ini adalah spot yang bisa dikatakan paling laris diantara spot-spot yang ada. Gratis adalah salah satu alasan memang, namun hasil yang didapatkan setelah berfoto tak kalah cantik. Spot ini juga dikabarkan adalah spot pertama yang sengaja dibuat sehingga Hutan Pinus Kragilan dapat menjadi terkenal sampai saat ini. Semua spot foto yang disuguhkan nantinya akan menghasilkan sebuah pesona yang luar biasa apalagi dikalangan anak muda yang doyan mengunggah pose-pose ditempat-tempat yang instagramable.


Jika ingin menikmati dengan cara mengabadikan momen ketika mengunjungi kawasan Top Selfie ini tapi tidak mempunyai kamera yang mendukung, tak perlu khawatir karena disini banyak jasa yang menawarkan kamera untuk membidik gambar dari pengunjung yang datang. Biasanya ketika sampai disana pengunjung akan didatangi oleh warga yang membawa kamera untuk menawarkan jasanya. Tidak mahal untuk menikmati jasa yang satu ini. Pengunjung bisa berfoto sepuasnya dan akan sekaligus diberi referensi-referensi terkait spot foto mana yang paling banyak diminta oleh kebanyakan pengunjung. Setelah dirasa cukup untuk berburu foto, pengunjung akan memilih foto mana yang akan dibawa pulang (dalam bentuk software) dengan harga Rp.2.500,- tiap fotonya.

Kawasan ini dapat dijangkau melalui tiga jalan utama yaitu jalan Kopeng-Salatiga, Jogja-Ketep, dan jalan dari arah Magelang Kota melalui daerah Pakis. Jika dari arah Salatiga, waktu yang ditempuh kira-kira satu jam karena memang jalan yang berliku dan menanjak. Lain halnya jika dari arah jogja, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai lokasi tujuan kurang lebih adalah 2 jam, bukan hanya karena jalanannya yang berliku dan naik turun.

 

         

Sudah menjadi rahasia masyarakat kalau jalan utama Magelang-Jogja sering mengalami kemacetan terutama didaerah Denggung dan pintu masuk Kawasan Wisata Borobudur. Sedangkan jalur yang paling dekat adalah dari arah Magelang Kota, waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 30-45 menit saja. Semua perkiraan waktu adalah jika dengan menggunakan kendaraan pribadi. Dari semua jalur yang menuju ke Kawasan Wisata Kragilan sudah dilengkapi dengan petunjuk arah sehingga memudahkan kita mencari lokasi tanpa melihat maps pada fitur smart phone yang dimiliki. Selain itu signal ketika menuju ke lokasi terkadang sering labil karena memang kawasan yang dituju berada didataran tinggi dengan fasilitas jaringan yang kurang memadahi.

Saat memasuki kawasan wisata ini, petugas yang berjaga akan meminta uang parkir sebesar Rp.3.000,- untuk sepeda motor dan Rp.10.000,- untuk pengguna mobil. Biaya tersebut belum termasuk biaya tiket masuk tiap pengunjungnya. Tiket di Kragilan ini dibandrol dengan harga Rp.12.500,- tiap orangnya. Harga yang lumayan mahal karena waktu kita ingin menikmati spot yang ada didalamnya, kita juga harus menguras uang dari dompet kita. Dana yang cukup untuk merenovasi akses jalan menuju spot yang kita inginkan. Pasalnya dari pintu masuk kawasan wisata sampai tempat untuk parkir kira-kira 300 meter akses jalannya masih sangat kecil untuk ukuran tempat wisata yang seterkenal Hutan Pinus Kragilan. Dampaknya untuk memasuki kawasan ini harus menggunakan sistem buka tutup jalan untuk kendaraan roda empat. Tidak menutup kemungkinan bahwa dana yang masuk digunakan untuk merenovasi ataupun membuat spot yang lebih menarik minat pengunjung.

Pada hari biasa, kawasan wisata ini dibuka dari mulai pukul 06.00 – 18.00 WIB. Namun jam ini dapat berubah jika terdapat libur nasional seperti pada libur Idul Adha yang membuat kawasan ini dibuka lebih siang dibanding dengan biasanya. Meski begitu tidak menyurutkan antusias pengunjung untuk tetap menikmati keindahan alam yang disuguhkan di kawasan wisata ini. Akses jalan yang cukup jauh dari kota disekelilingnya sama sekali tidak membuat pengunjung “ogah” mengulang untuk datang kembali ke hutan pinus yang satu ini. Untuk itu, tunggu apalagi, ayo ajak orang-orang terdekatmu dan abadikan momen di menara-menara daun jarum di Kragilan.




oleh Chika Velita Anindya Yulian

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara