Pengruwat Air Merbabu Pimpin Ritual Larung Sengkolo di Festival Telaga Bleder


Created At : 2017-10-09 00:00:00 Oleh : ANASTASIA TITISARI WIDYASTUTI Pers Rilis Dibaca : 487

GRABAG— Festival Telaga Bleder III yang akan digelar pada 14-15 Oktober depan tidak hanya menyajikan hiburan semata. Namun ada juga tradisi yang bakal terus dilestarikan. Tradisi itu adalah ritual larung sengkolo. Prosesi ini akan dipimpin oleh sesepuh asal Gunung Merbabu bernama Mbah Jumo. Mbah Jumo adalah pengruwat yang berkaitan dengan air dari kawasan Merbabu. Panitia acara Wahyu Kurniawan mengatakan prosesi ritual larung sengkolo ini bertujuan untuk membuang kesialan. Ritual akan dilaksanakan sebelum pelepasan seribu lampion di Telaga Bleder.

 ”Ritual ini sebenarnya sudah ada sejak dulu namun tidak banyak diketahui oleh masyarakat,” katanya. Prosesi ritual sendiri akan dilakukan di ujung Telaga Bleder. Mereka akan menaiki perahu dengan membawa obor dan piranti ritual. “Makna ritual ini sebagai sarana membuang segala kesialan anda ataupun sengkolo yang tanpa disadari dari kesalahan di masa lampau. Agar semuanya dapat sirna dari kehidupan anda dan anda akan merasakan sebuah kehidupan yang jauh lebih baik dari sebelumnya setelah memakai batu mustika tersebut,” papar dia.

 Sementara itu, usai prosesi ritual, seluruh wisatawan bisa bersama-sama melepaskan lampion air ke Telaga Bleder. ”Selain itu kita juga menyiapkan hiburan berupa Musik jazz,” papar dia. Untuk diketahui Fesitval Telaga BLeder di Desa Ngasinan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang ini juga menyuguhkan lomba kesenian tradisional, stand potensi desa wisata, lomba dayung dan penebaran seribu lampion air. Festival akan dilaksanakan pada 14-15 Oktober mendatang. (bsn)

SUMBER: BorobudurNews



GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara