Kabupaten Magelang Ragam Wisata Ragam Budaya


Created At : 2018-10-12 00:00:00 Oleh : ANASTASIA TITISARI WIDYASTUTI Artikel Dibaca : 6960
Wisata merupakan salah satu aset penyumbang APBN maupun APBD terbanyak. Indonesia merupakan negara yang kaya akan wisata. Wisata banyak ragamnya, mulai dari wisata pegunungan, pantai, gua, arung jeram, wisata budaya, wisata kuliner, sampai wisata sejarah. Dan Indonesia juga merupakan negara yang kaya akan budaya, tradisi, adat istiadat, dan bahasa daerah. Di setiap daerah memiliki ciri khas budaya tersendiri contohnya, di Kabupaten Magelang. Selain budaya, Kabupaten Magelang juga kaya akan destinasi wisata terbaik.

Di Kabupaten Magelang, terdapat banyak pariwisata-pariwisata yang berhubungan dengan budaya, seperti Candi Borobudur. Budaya juga bisa dijadikan salah satu aset pariwisata. Karena budaya memiliki nilai guna yang salah satunya yaitu wisata. Candi Borobudur ini dijadikan ikon wisata yang paling terkenal di Kabupaten Magelang. Tidak hanya terkenal oleh wisatawan lokal, tetapi juga terkenal hingga wisatawan asing.


Cagar budaya sendiri yaitu warisan budaya baik situs, bangunan, kawasan, struktur, benda, maupun peninggalan kebudayaan yang penting yang harus dilestarikan yang memiliki nilai-nilai luhur budaya serta nilai gunanya. Nilai gunanya antara lain sebagai wisata, sejarah, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya.

Candi Borobudur merupakan warisan budaya Indonesia dan salah satu Candi Budha terbesar di dunia. Dan juga ditetapkan sebagai cagar budaya tingkat nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Candi ini pernah masuk di tujuh keajaiban dunia. Tidak hanya itu, Candi Borobudur juga masuk dalam situs warisan dunia UNESCO. Dan dibangun pada masa Dinasti Syailendra. Arsitektur dari bangunan ini memiliki tiga tingkatan. Tiga tingkatan tersebut memiliki makna filosofis.

Pertama, Kamadhatu, yang berarti alam bawah. Tingkat ini berada di bawah Candi Borobudur. Maksud alam bawah yakni menggambarkan bahwa manusia terikat oleh hawa nafsu, hasrat, dan kemauan. Di sini juga terdapat relief karmawibangga, yaitu suatu hukum sebab-akibat, yang merupakan hasil perbuatan manusia.

Kedua, Rupadhatu, yaitu alam antara dunia rupa. Yang berarti manusia telah meninggalkan urusan duniawi dan meninggalkan hasrat ataupun kemauan. Bagian ini terdapat pada lorong satu sampai empat.

Terakhir, Arupadhatu, merupakan tingkat tertinggi atau alam atas, yaitu tempat para dewa. Bagian ini berada di tingkat tiga, stupa induk.

Luas dari struktur bangunan ini yaitu 2500 meter persegi dengan jumlah arca sebanyak 504 buah. Kini, sekitar 300 buah rusak/cacat (kebanyakan tanpa kepala) dan 43 buah telah hilang. Candi ini berbentuk punden berundak, salah satu peninggalan kebudayaan dari zaman Praaksara, yakni pada zaman Megalithikum. Di setiap penjuru, terdapat tangga dengan pintu utama di sebelah timur.

Secara geografis, Candi ini terletak di desa Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta.

Di sana tidak hanya menawarkan keindahan Candi Borobudur, tetapi juga terdapat keindahan pesona pegunungan yang mengelilingi candi tersebut. Lokasi yang tidak terlalu jauh dan hawa yang sangat menyejukkan membuat wisata ini banyak dikunjungi dan diminati. Dengan membayar tiket masuk seharga 12.000 (pelajar/anak-anak) dan 30.000 (orang dewasa WNI) anda bisa menikmati keindahan panorama Candi Borobudur ini.

Selain wisata cagar budaya Candi Borobudur, Magelang juga mempunyai wisata lain, seperti wisata gunung, budaya kerajinan, kesenian, dan arung jeram; dan tentunya wisata kuliner yang paling banyak diminati.


Wisata Kuliner adalah wisata makanan maupun minuman. Baik makanan khas, maupun makanan unik. Tidak jauh dari tempat wisata Candi Borobudur, ada wisata kuliner yang wajib dikunjungi, yaitu Rumah Makan Sop Senerek Iga Sapi dan Nasi Rames Banar khas Magelang. Terletak di Jl. Soekarno Hatta No. 288, Mungkid yang bisa ditempuh selama 13 menit. Harganya pun cukup terjangkau mulai dari 10.000 rupiah. Bagi pemburu wisata kuliner wajib dicoba.

Khusus pencinta kuliner pedas, wajib kunjungi Rumah Makan Sehati Borobudur yang menyediakan spesial menu Ndas Beong atau lebih dikenal Ndas Beong Selera Pedas Borobudur. Harganya mulai dari 20.000-70.000 rupiah. Warung ini berada di Jl. Sudirman Km. 2, Kembanglimus, Borobudur.

Sebenarnya di Magelang sangat banyak sekali kuliner-kuliner khas yang harus dicicipi satu per satu saat berada di sana. Seperti, kupat tahu, nasi goreng magelang, mangut iwak beong, mie godhok (rebus), dan masih banyak lagi.

Setelah kuliner, wisata yang wajib dikunjungi ketika berada di Kabupaten Magelang, yaitu wisata arung jeramnya yang terkenal. Wisata arung jeram atau bisa disebut Rafting ini semakin banyak dicari orang, karena wisata tersebut penuh dengan tantangan dan rintangan. Di Magelang, tepatnya di Sungai Elo Progo, menawarkan wisata rafting yang seru dan tentunya aman. Dengan jarak tempuh sekitar 12 kilometer menelusuri Sungai Elo. Lokasinya berada di Jl. Mayor Kusen, Kecamatan Mungkid, Magelang. Wisata ini dipandu dengan satu operator tiap boatnya. Jadi, tidak perlu khawatir ketika boat terbalik atau tersangkut di batu besar. Tiap boat diisi dengan kapasitas 5-6 orang. Perjalanan rafting ini memakan waktu sekitar 2-3jam. Untuk paketnya lengkap dengan penyediaan makanannya.

Selanjutnya, wisata yang terkenal di Kabupaten Magelang adalah wisata pegunungannya. Bagi pencinta pendaki gunung, wajib mengunjungi jika berada di Kabupaten Magelang. Salah satunya, yakni Gunung Merapi. Gunung Merapi merupakan gunung yang terkenal di daerah Jawa Tengah. Meskipun gunung ini juga masuk di wilayah Yogyakarta sisi selatan,  sebagian Kabupaten Boyolali bagian timur dan utara, serta sebagian Kabupaten Magelang bagian barat, dan juga sebagian Kabupaten Klaten bagian tenggara, Gunung Merapi termasuk wisata yang wajib dikunjungi ketika di Magelang. Gunung ini memiliki ketinggian 2.930 mdpl. Gunung Merapi termasuk salah satu gunung berapi aktif di Indonesia. Pemandangan indah dari puncak Gunung Merapi, membuat betah para wisatawan pendakian gunung untuk berkunjung kembali. Jarak tempuh untuk menuju wisata ini tidak jauh dari pusat kota. Jika dari Magelang, jalur alternatifnya melalui sisi barat laut dari Sawangan.

Budaya Kerajinan, salah satu wisata khas Magelang. Bagi pencinta budaya kerajinan, bisa mampir dan melihat-lihat jika sedang berada di Magelang. Budaya kerajinan yang paling khas di kota ini, yaitu wayang dan batiknya.
Wayang merupakan seni pertunjukkan warisan budaya Indonesia yang telah ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO. Wayang sendiri terbagi menjadi tiga sesuai bahan pembuatannya, wayang kulit dari kulit ( sapi, kambing ), wayang wong, dan wayang golek. Umumnya, daerah Jawa Tengah khususnya Magelang, merupakan penghasil kerajinan wayang kulit. Sanggar Wayang Maharani Art, salah satu pengrajin wayang kulit di Magelang.





Tidak hanya wayang, Magelang juga mempunyai batik yang tak kalah dengan Batik Yogya dan Solo. Batik Magelang memiliki ciri khas tersendiri dibanding batik-batik lainnya yang tentunya turut menambah nilai makna filosofis batik tersebut. Proses pembuatannya tidak jauh berbeda dengan batik Yogya. Batik Kabupaten Magelang mempunyai corak khas berupa penggunaan unsur alam dan corak yang besar. Salah satu penghasil batik di Magelang berada di Kecamatan Gunung Pring Kabupaten Magelang. Motif yang dipakai selalu berunsurkan alam seperti dedaunan, pegunungan, pepohonan, dan sebagainya.Tak kalah menarik juga dari Kecamatan Borobudur. Motifnya yang berupa Candi Borobudur turut menambah keunikan dan ciri khas dari batik Magelang ini.

Selain memiliki kerajinan, Magelang juga mempunyai kesenian yang unik. Tepatnya di desa Bandungrejo, Ngablak, Magelang ini merupakan salah satu desa pelestari kesenian yang ada di Magelang. Desa yang terletak 15 Km dari lereng Merbabu ini, memiliki beragam kesenian rakyat. Kesenian rakyat tersebut antara lain, Saparan, Sadranan, pentas seni tari Topeng Ireng, Kuda lumping, dan Tari Soreng yang merupakan peninggalan leluhur.


Di desa ini, setiap tahun paling sedikit mengadakan 5 festival. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua sering terlibat dalam kegiatan kesenian ini. Salah satu tradisi paling terkenal di desa ini yaitu grebek gunungan dan perti bumi. Grebek gunubgan ini sebagai wujud rasa syukur warga desa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pelestarian kesenian ini seharusnya dicontoh oleh daerah-daerah lain agar kebudayaannya tetap terjaga dan tidak luntur termakan jaman. Dan juga merupakan salah satu pengamalan nilai-nilai sila Pancasila, salah satunya gotong royong antarwarga.




oleh Mochammad Naufal Zhafran

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara